Ngomongin soal Yogyakarta emang nggak ada habis-habisnya. Mulai dari kulinernya, orang-orangnya, budayanya hingga tempat wisatanya ngangenin banget. Bagi kalian yang lagi rencana jalan-jalan ke Yogya, nggak ada salahnya nih buat nyobain berbagai tempat bersejarah di kota pelajar ini. Dijamin kalian bakalan serasa memakai mesin waktu untuk kembali ke masa lalu menikmati nunansa yang tak sama.
1. Keraton Yogyakarta
Yang terbaru, Keraton Yogyakarta. Siapa pun kalian yang jalan-jalan ke Kota Yogya nggak afdol rasanya kalau belum mengunjungi salah satu tempat paling bersejarah di kota ini. Di sinilah pusat kegiatan Kasultanan Yogya berjalan. Kalian dapat menikmati pertunjukan tari, drama, gamelan, alias sekadar jalan-jalan berkeliling komplek istana. Berapa anggaran masuknya? Nggak mahal kok, cuma Rp 5 ribu per orang untuk sekali masuk.
2. Kotagede
Di sinilah tempat Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram baru mendirikan istananya pada tahun 1575. Dari garis keturunannya, Panembahan Senopati adalah keturunan langsung dari penguasa Mataram kuno yang membangun Candi Borobudur serta Candi Prambanan.
Di daerah ini kalian juga dapat menjumpai toko-toko perak tradisional. Dulu rumah-rumah yang ada di daerah ini adalah rumah para bangsawan. Bagi kalian yang ingin merasakan sensasi berada di daerah tahun 1700-an, Kotagede adalah tempatnya yang cocok buat kalian kunjungi.
3. Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo terbuka bagi umum, mulai dari pukul 8 pagi sampai 2 sore. Museum ini mudah dijangkau dari pusat kota sebab terletak persis disebelah selatan alun-alun utara Kota Yogyakarta. Pada hari Senin, hari libur, serta hari besar bakal tutup untuk kunjungan masyarakat. Apabila kalian ingin masuk ke museum ini, wajib bayar tiket masuk sebesar Rp 3 ribu per orang.
Di museum ini, kalian bisa menyaksikan pertunjukkan wayang kulit dengan memakai bahasa Jawa diiringi dengan musik gamelan Jawa mulai dari pukul 20.00 sampai 22.00 WIB. Untuk menikmatinya, kalian wajib bayar tiket pertunjukan wayang sebesar Rp 20 ribu per orang.
4. Goa Selarong
Satu lagi tempat yang berkaitan dengan sejarah pahlawan kita, Pangeran Diponegoro. Goa Selarong namanya, goa ini terletak di Guwosari, Pajangan, Bantul. Goa ini dulunya bermanfaat sebagai markas gerilya Pangeran Diponegoro dalam peperangan melawan Belanda. Bagi sebagian kalangan, goa ini dianggap mempunyai kualitas mistik. Untuk bisa menikmati wisata di Goa Selarong, kalian bisa bayar tiket masuk sebesar Rp 2 ribu per orang.
5. Desa Wisata Kinahrejo
Yogyakarta sangat bersahabat dengan yang namanya Gunung Merapi. Salah satu gunung paling aktif di dunia ini di antaranya terbukti terletak di Yogyakarta. Sementara desa yang paling dekat dengan Gunung Merapi salah satunya merupakan Desa Kinahrejo. Desa ini mulai di buka menjadi tempat wisata seusai letusan Merapi tahun 2010 yang meluluhlantahkan seluruh kampung.
Kamu juga dapat mengunjungi bekas rumah Mbah Maridjan, salah satu juru kunci yang ikut wafat sebab letusan Gunung Merapi. Selain itu, anda yang suka sejarah dapat napak tilas, menonton benda-benda yang sudah habis terbakar sebab dahsyatnya awan panas yang dihasilkan dari letusan Gunung Merapi.
6. Taman Sari
Taman Sari adalah tahap dari Keraton Yogyakarta, dibuat oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I sebagai tempat peristirahatan para istri-istri serta selir raja. Tempat ini adalah salah satu tempat instagramable yang ada di Yogya.
Jadi bagi kalian yang rutin eksis di Instagram, kalau ke Yogya harus hukumnya ke tempat ini. Di dalamnya kalian bisa menemukan bangunan khas Keraton Yogya dengan beberapa ornamennya. Kalian juga bisa menaiki suatu menara tempat pribadi sultan. Dari atas menara itu, kalian bisa menikmati pemandangan Taman Sari dengan kolam-kolamnya serta bunga-bunganya yang indah. Ada juga Gedung Kenongo yang adalah gedung paling atas di Taman Sari. Dari Gedung Kenongo, Kalian bisa menikmati pesona matahari terbenam.
7. Pabrik Gula Madukismo
Kali ini tempat bersejarah bertemakan era industri, Pabrik Gula Madukismo. Pabrik ini terletak di Kelurahan Tirtomolo, Kasihan, Bantul. Pabrik Gula tersebut menempati sebuah bangunan tua dengan halaman luas, mesin-mesin kuno, dan rel-rel kereta yang menjadi jalur bagi pengangkutan tebu.
Untuk menikmati nuansa pabrik tua ini kamu bisa mengambil paket agrowisata Madukismo. Dengan paket ini kalian akan diajak untuk berkeliling pabrik mulai dari proses pembuatan sampai hasil jadi. Kamu juga bisa mencoba naik kereta api tua melintasi rel-rel di sekitar pabrik.
Untuk menikmati nuansa pabrik tua ini kamu bisa mengambil paket agrowisata Madukismo. Dengan paket ini kalian akan diajak untuk berkeliling pabrik mulai dari proses pembuatan sampai hasil jadi. Kamu juga bisa mencoba naik kereta api tua melintasi rel-rel di sekitar pabrik.
8. Benteng Vredeburg
Benteng Vredeburg alias Loji Gede adalah loji tertua di Yogyakarta dari keseluruhan rumit bangunan yang ada di titik nol kilometer. Dibuat pada tahun 1776, Vredeburg bermanfaat untuk mengawasi gerak-gerik aktivitas keraton pada masa itu. Terletak di ujung Jalan Malioboro, kalian dapat mengunjunginya dengan bayar tiket masuk sebesar Rp 2000 per orang. Di dalamnya, kalian dapat menikmati arsitektur khas Belanda yang tetap terawat hingga sekarang. Ada juga beberapa macam diorama yang mengisahkan mengenai perjuangan rakyat Indonesia pada masa penjajahan Belanda serta Jepang.
9. Kampung Pecinan Ketandan
Kampung bersejarah ini terletak di pusat keramaian perbelanjaan Malioboro. Yap, Kampung Pecinan Ketandan namanya. Saking ramainya oleh hiruk pikuk orang berbelanja di Malioboro, kampung ketandan seolah-olah terlupakan keberadaannya. Padahal sejarah mengenai keberhasilan para pedagang Tionghoa berasal dari kampung ini.
Kamu dapat menemukan kampung Ketandan dengan mudah sebab terletak di pusat Malioboro, cocoknya sebelah utara Pasar Beringharjo. Di seputaran kampung tersebut, kalian dapat menonton ornamen-ornamen khas Tiongkok, serta beberapa toko yang mempunyai sejarah semacam Toko Roti Djoen yang telah ada hampir seratus tahun yang lalu. Alias Toko Obat Bah Gemuk, yang menjual beberapa macam obat tradisional Tiongkok yang keefektifannya telah dikenal di seluruh dunia.
10. Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman
Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman sangat mudah dijangkau dari pusat Kota Gudeg, cocoknya berada di Jalan Bintaran Wetan 3, Kota Yogyakarta. Kata Sasmitaloka sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti tempat pengingat. Museum ini dulunya merupakan bekas kediaman dari Pak Dirman salah satu panggilan bersahabat pahlawan kami Jenderal Sudirman. Di dalamnya kalian dapat menonton semua peninggalan Pak Dirman selagi tinggal di Yogyakarta serta masa perang gerilya, di antaranya semacam kamar tidur, baju-baju, tandu yang dipakai selagi masa perang gerilya, serta tetap tak sedikit lagi.
Asyiknya lagi untuk mengunjungi museum ini kalian hanya butuh mengisi buku tamu, atau gratis! Gimana guys, berminat untuk lebih mengetahui Pak Dirman?