Kota Jakarta memiliki tak sedikit museum yang adalah tempat penyimpanan objek-objek peninggalan lama serta sumber ilmu pengetahuan. Museum-museum di Jakarta pada umumnya tersebar di Kawasan Kota Tua Jakarta, Jakarta Pusat kurang lebih Monumen Nasional, serta Taman Mini Indonesia Indah. Tetapi tetap tak sedikit museum-museum lain di wilayah Jakarta yang patut dikunjungi.
Museum-museum di Jakarta, serta di Indonesia pada umumnya, tetap tak lebih mendapat perhatian baik oleh pemerintah maupun rakyatnya. Tetapi pemerintah lewat Departemen Kebudayaan serta Pariwisata Republik Indonesia sudah membikin program Tahun Kunjung Museum 2010 yang berlaku di seluruh Indonesia. Program ini berkegunaaan untuk hebat ketertarikan pengunjung untuk berangkat ke museum dengan lebih maksimal sebab hampir seluruh kalangan serta lapisan masyarakat Indonesia tetap belum mengerti pengertian penting kehadiran museum.
1. Monumen Nasional (Monas)
Siapa coba yang tak tahu bakal keelokan monas? Ini adalah icon nyata bagi ibukota Indonesia, Djakarta.
Lihatlah lempengan emas yang melapisi puncak monas ini, sungguh mengfotokan semangat perjuangan rakyat Indonesia kala itu. Untuk mencapai puncak, pasti saja memakai lift yang telah disediakan. Disini kalian dapat menonton indahnya kota Jakarta.
Bangunan dengan tinggi 132 meter ini mulai dibuat pada pemerintahan presiden Soekarno tanggal 17 Agustus 1961 yang diarsiteki oleh Frederich Silaban serta R.M. Soedarsono, kemudian baru berakhir, diresmikan, serta dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.
Tiket masuk monumen nasional (monas) benar-benar terjangkau, hanya sebesar Rp. 20.000 untuk dewasa serta Rp. 10.000 untuk anak-anak. Monumen nasional ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 – 15.00 WIB, tapi pada hari Senin pekan terbaru setiap bulannya bakal ditutup untuk umum.
2. Museum Nasional Indonesia
Sejarah bangsa Indonesia dapat kalian pelajari di museum ini. Tak sedikit peninggalan kuno dari masa prasejarah dapat kalian temukan di museum nasional indonesia.
Kamu enggak bakal sedih apabila berkunjung di museum ini, kalian bakal disaapabilan lebih dari 140.000 koleksi yang meliputi arca-arca kuno, prasasti, benda-benda kuno lainnya serta barang-barang kerajinan. Dari sekian tak sedikit koleksi yang ada, yang paling hebat adalah patung Bhairawa. Patung yang ditemukan di Padang Roco, Sumatera Barat ini adalah perwujudan Boddhisatwa (pancaran Buddha) di Bumi. Coba deh kalian lihat patung ini ketika berkunjung, tentu hebat sekali.
Museum nasional Indonesia ini tetap berada dalam satu wilayah dengan monumenn nasional, apabila kalian berwisata di sini jangan lupa untuk mampir juga di monumen nasional (monas).
3. Gedung Kesenian Jakarta
Bangunan tua peninggalan belanda yang sekarang menjadi tempat berkumpulnya para seniman seluruh Indonesia untuk mempertunjukkan hasil karya paling baiknya.
Gedung ini dibuat pada tahun 1821 dengan mengusung mode bangunan bergaya neo-renaisance yang diarsiteki oleh para perwira Jeni VOC, Mayor Schultze.
Gedung ini tak jarang dipakai oleh para seniman untuk menunjukkan karya seninya semacam drama, teater, film, sastra, serta lain sebagainya. Sebab manfaatnya untuk pertunjukan, gedung ini dibekali dengan fasilitas yang lumayan memadai, di antaranya ruang pertunjukan, panggung, peralatan tata cahaya, kamera CCTV di setiap ruangan, TV monitor, ruang foyer, serta electric billboard.
Gedung kesenian Jakarta terletak di Jl. Gedung Kesenian No.1, DKI Jakarta – Indonesia.
4. Kota Tua
Kota penuh sejarah, dahulu pada abad ke 16, kota tua Jakarta dijuluki sebagai “Ratu Timur” oleh para pelayar dari eropa.
Kota tua terletak di lokasi yang sangat strategis untuk perdagangan, kota ini adalah suatu wilayah di Jakarta yang mempunyai luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka).
Kota tua ini tak hanya terdiri dari satu bangunan saja, tapi terdiri dari tak sedikit bangunan, meliputi Museum Fatahillah, Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Bank Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik, dan Toko Merah.
Tempat ini sangat tepat bagi kalian penggemar sejarah, di tempat ini sangat menyaapabilan nuansa tradisional, mulai dari gaya bangunannya sampai kuliner tradisional pun ada. Kalau berwisata di kota tua, jangan lupa bawa kamera untuk gambar-gambar, tak sedikit sekali tempat unik yang sayang ditinggalkan apabila tak berselfie ria.
5. Monumen Proklamator
Ini merupakan tugu yang mengfotokan kemerdekaan Indonesia yang ditandai dengan dibacakannya naskah proklamasi oleh presiden pertama RI, Soekarno.
Mirip yang terfotokan dalam sejarah, di monument ini juga difotokan Soekarno sedang membacakan naskah proklamasi dikawani oleh Muhammad Hatta. Di tengah antara patung Soekarno serta Hatta tersedia batu marmer hitam yang bertuliskan naskah proklamasi. Dulu seusai era reformasi, tugu ini tak jarang dijadikan tempat oleh para demonstran untuk menyuarakan pendapat-pendapatnya.
6. Galangan Kapal VOC
Bangunan bersejarah di jakarta selanjutnya merupakan bangunan super tua yang dibuat pada tahun 1628, dahulu menjadi primadona asia sebab menjadi galangan kapal yang sangat penting.
Dahulu galangan kapal VOC ini menjadi akomodir kapal-kapal yang ingin berlayar ke lautan, mulai dari supply, menyimpan, dan memelihara kapal-kapal besar sampai kecil. Galangan ini sangatlah menjadi saksi kehebatan bahari kota Jakarta di era VOC.
Tapi sayang, sampai sekarang tak ada infrastruktur jalan dan penerangan, dan rute kendaraan pariwisata yang memadai. Bahkan galangan kapal VOC sekarang diberitakan dimiliki oleh perorangan.
Ketika kalian berkunjung di galangan kapal ini, kalian juga dapat mengunjungi csupaya adat dan bangunan bersejarah lainnya semacam Menara Syahbandar, Pasar Ikan Heksagon, Museum Bahari, dan Pelabuhan Sunda Kelapa. Galangan kapal VOC terletak di Jl. Kakap No. 1 Kelurahan Penjaringan, DKI Jakarta – Indonesia.