6 TEMPAT WISATA DI JAKARTA BARAT YANG PATUT UNTUK ANDA KUNJUNGI
Jakarta tak melulu hanya mall. Dan wisata di Jakarta Barat tak hanya seputar Mall Taman Anggrek, Central Park, Mall Ciputra, Seasons City, dan Puri Indah Mall. Ya Klikers! Saya baru saja menyebutkan mall-mall yang berlokasi di Jakarta Barat. Namun masih banyak tempat wisata yang bisa kita kunjungi selain mall. Bagi para pecinta wisata sejarah, Anda bakalan merasa excited karena ada cukup banyak museum dan tempat bersejarah di Jakarta Barat. Berikut 7 tempat wisata di Jakarta Barat yang menarik untuk dikunjungi:
1. TOKO MERAH
Bangunan yang berlokasi di Jl Kali Besar Barat No 11, Jakarta Barat ini merupakan salah satu gedung tua di kawasan Kota Tua Jakarta. Dibangun pada tahun 1730, bangunan ini awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff semasa menjabat sebagai Gubernur Jenderal VOC pada 1743 – 1750. Bangunan ini semula dinamakan Hoofd Kantoor Jacobson (P.N. Setia Negara). Sempat dipakai sebagai markas Akademi Angkatan Laut pada tahun 1743 hingga 1755, Guest House para pejabat dari tahun 1787 hingga 1808. Nama Toko Merah ini baru dipakai setelah seorang warga keturunan tionghoa bernama Oey Liaw Kong menggunakan bangunan ini sebagai toko di tahun 1851. Bangunan yang berwarna merah tua dengan arsitektur khas Tionghoa ini memiliki sepuluh jendela dan dua pintu besar. Konon, tempat ini juga pernah menjadi tempat pembantaian orang tionghoa pada jaman penjajahan belanda. Tak heran sering terdengar kisah seram seputar Toko Merah ini. Namun, di luar kisah seram tersebut, Toko Merah merupakan bangunan cagar budaya yang indah dan sangat menarik untuk kita kunjungi, apalagi bagi para penggemar fotografi. Gedung berlantai dua ini kini difungsikan sebagai tempat pertemuan, konferensi, dan pameran.
2. KOTA TUA JAKARTA
Kota Tua Jakarta atau Batavia Lama (Oud Batavia) merupakan sebuah wilayah kecil di tepi Sungai Ciliwung. Di abad ke-16, para pelayar dan pedagang dari Eropa menjuluki tempat ini sebagai “Mutiara dari Timur” dan “Ratu dari Timur” karena keindahannya yang dianggap mirip dengan kota Amsterdam. Kawasan seluas 139 hektar ini didominasi bangunan dengan arsitektur Eropa dan China dari abad ke-17 hingga awal abad ke-20.
Di Kota Tua Jakarta, Anda dapat menyewa sepeda onthel untuk berkeliling kota tua ataupun untuk berfoto-foto. Ada sangat banyak tempat menarik yang dapat Anda sambangi saat berkunjung ke Kota Tua Jakarta, seperti Pelabuhan Sunda Kelapa, Taman Fatahillah, Stasiun Jakarta Kota, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia dan lain sebagainya. Cobalah untuk datang ke Menara Syahbandar (Uitkijk Post). Dari atas menara ini, Anda dapat menikmati keindahan Kota Tua dari ketinggian. Di Kota Tua Batavia Anda juga dapat mengunjungi café yang menawarkan aneka menu makanan klasik.
3.MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK
Museum Seni Rupa dan Keramik berada di Jalan Pos Kota No 2, Jakarta Barat. Museum ini menempati sebuah bangunan tua peninggalan jaman belanda yang dibangun pada tahun 1866 – 1870. Awalnya, bangunan tersebut digunakan sebagai kantor peradilan atau kehakiman oleh pemerintah Belanda. Pada masa penjajahan Jepang, gedung tersebut pernah dipakai sebagai barak militer dan gudang perbekalan tentara. Pada tahun 1976, gedung ini diresmikan oleh Presiden Soeharto sebagai Gedung Balai Seni Rupa Jakarta. Barulah pada tahun 1990 namanya berganti menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.
Museum Seni Rupa dan Keramik memiliki koleksi sebanyak sekitar 400 karya seni rupa, meliputi patung, totem dari kayu, sketsa, dan batik lukis. Para pengunjung dapat melihat lukisan karya para maestro seperti lukisan “Bupati Cianjur” karya Raden Saleh, lukisan “Ibu Menyusui” karya Dullah, dan lukisan “Potret Diri” karya Affandi. Museum Seni Rupa dan Keramik juga mengoleksi totem dari kayu karya Tjokot, patung berciri khas ukiran Bali, serta lukisan-lukisan karya pelukis ternama lainnya. Untuk koleksi keramiknya, Museum Seni Rupa dan Keramik memiliki koleksi keramik lokal dan asing, yang merupakan warisan bersejarah dari berbagai negara.
4.GLODOK (CHINATOWN)
Sejak masa pemerintahan Hindia Belanda, daerah Glodok telah dikenal sebagai pecinan (chinatown) terbesar di Batavia. Kata Glodok ini berasal dari bahasa sunda “Golodog” yang berarti “pintu masuk”. Sunda Kelapa (Jakarta) merupakan pintu masuk ke kerajaan sunda. Glodok menjadi perkampungan yang ditunjuk VOC sebagai kampung warga tionghoa sehingga kawasan Glodok ini berubah menjadi pecinan dan pusat perdagangan. Di kawasan Glodok ini, Anda dapat menjumpai Toko Tiga yang merupakan rumah keluarga Souw yang merupakan orang kaya di masa itu. Bangunan Toko Tiga ini belum mengalami perubahan apapun dari bentuk aslinya sejak dibangun pada 1816. Anda juga dapat mengunjungi klenteng tertua di Jakarta, yaitu Vihara Dharma Bakti atau Klenteng Kim Tek Ie yang berdiri sejak tahun 1650.
Di kawasan Glodok, tentunya Anda juga dapat menikmati wisata kuliner dan berbelanja. Di kawasan ini Anda dapat menemukan berbagai barang yang murah dan unik. Kawasan Glodok juga dikenal sebagai sentra penjualan elektronik. Anda juga bisa menyantap berbagai makanan khas yang lezat mulai dari yang dijual di pertokoan hingga di gerobak. Namun, bagi Anda yang beragama Islam, sebaiknya bertanya dahulu apakah makanan tersebut mengandung babi.
5.MUSEUM WAYANG
Museum Wayang berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara No. 27, Jakarta Barat. Museum ini menempati sebuah bangunan kuno yang berdesain unik di kawasan Kota Tua. Pada awalnya bangunan yang dibangun tahun 1640 ini merupakan gedung gereja lama belanda yang bernamaDe Oude Hollandsche Kerk. Tahun 1732 direnovasi dan berganti nama menjadi De Nieuwe Hollandse Kerk. Lalu pada tahun 1808 bangunan gereja ini hancur akibat gempa bumi. Di atas reruntuhan itu pulalah Museum Wayang dibangun dan diresmikan pada 13 Agustus 1975.
Di Museum Wayang ini, kita dapat melihat koleksi sekitar 6000 buah wayang, baik yang terbuat dari kulit, dari kayu, ataupun dari bahan lainnya. Koleksi wayang ini bukan hanya berasal dari Indonesia, namun juga dari luar negeri seperti dari RRC dan Kamboja. Ada koleksi wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber, dan koleksi gamelan. Boneka yang menjadi koleksi Museum Wayang ini umumnya berasal dari Eropa walau ada juga yang berasal dari negara non Eropa seperti Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, India dan Kolombia. Secara periodik, Museum Wayang mengadakan pagelaran wayang setiap minggu ke-2 dan ke-3 setiap bulannya. FYI, para pengunjung tidak boleh sembarangan memainkan wayang-wayang atau gamelan di museum ini. Selain melihat-lihat koleksi wayang, para pengunjung pun dapat melihat makam Jan Pieterszoon Coen sang pendiri Batavia.
6.CANDRA NAYA
Candra Naya merupakan sebuah bangunan cagar budaya di daerah Jakarta Barat. Bangunan ini merupakan bekas kediaman Mayor Khouw Kim An yang adalah Mayor Tionghoa terakhir di Batavia. Gedung Candra Naya ini dibangun pada abad ke-19. Luas bangunannya mencapai 2.250 meter persegi dengan arsitektur khas Tionghoa. Gedung Candra Naya yang beralamat di Jl Gajah Mada 188, Jakarta Barat ini diapit oleh dua gardu jaga di bagian kanan dan kiri. Salah satu struktur yang istimewa dari bangunan ini adalah bentuk atap melengkung bergaya tionghoa yang kedua ujungnya terbelah dua (Yanwei/ekor walet). Pintu masuk utamanya berhiaskan empat aksara cina. Gedung Candra Naya memiliki tiga bangunan utama, yaitu di sisi kiri, depan, dan kanan. Di bagian tengahnya terdapat kolam ikan koi dengan pancuran.
Gedung Candra Naya ini dulunya bernama Landhuis Kroekoet. Pada tahun 1946, gedung ini menjadi tempat perkumpulan para korban perang. Bangunan ini juga pernah dipergunakan sebagai poliklinik dan sekolah. Pada era 1960-1970an, Gedung Candra Naya kerap dipakai untuk resepsi pernikahan. Sejak 1948, Gedung Candra Naya menjadi tempat perkumpulan fotografi tertua di Jakarta, yaitu Sin Ming Hui Photographic Society. Gedung Candra Naya yang sudah beberapa kali mengalami renovasi ini ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya pada tahun 2010.
Klikers, itulah 7 tempat wisata di Jakarta Barat yang sangat menarik untuk Anda kunjungi. Sebagian besar memang berada di kawasan Kota Tua Jakarta. Sungguh akan menjadi pengalaman liburan yang menarik untuk mengunjungi tempat-tempat wisata ini dan tentunya juga menambah pengetahuan. Well, kini Anda tahu, Jakarta Barat tak melulu hanya mall!